Kamis, 24 November 2016

RINGKASAN TATA CARA BERDOA

Bismillah..
Berikut ringkasan tata cara berdoa pada beberapa jenis doa dan beberapa kesempatan yang dianjurkan berdoa. Semoga dapat menambah ilmu kita.
[Doa ketika ada hajat atau permintaan kepada Allah]
Disebut juga doa mas'alah. Merupakan jenis yang umumnya dilakukan dalam berdoa. Bentuk ini juga yang digunakan ketika membaca doa qunut, dan pada beberapa rangkaian ibadah haji. Termasuk juga berdoa ketika sepertiga malam akhir, berdoa di antara adzan dan iqamat, berdoa ketika i'tikaf dan berdoa pada semua waktu-waktu mustajab secara umum. Caranya:
1. Dianjurkan menghadap kiblat
2. Mengangkat kedua tangannya dengan telapak tangan terbuka di depan dada, tepatnya di pertengahan dada.
3. Bentuk tangan terdapat beberapa pilihan cara:
A. Kedua telapak tangan dibuka namun kedua tidak saling menempel, melainkan ada celah diantara keduanya, tidak harus di arahkan ke langit. Ini pendapat Hanafiyah.
B. Telapak tangan mengarah ke langit dan punggung tangan ke arah bumi, boleh ditempelkan ataupun tidak, ini pendapat Syafi'iyyah
C. Telapak tangan mengarah ke langit dan punggung tangan ke arah bumi, keduanya ditempelkan. Ini pendapat Hanabilah
D. Boleh juga seseorang menutup wajahnya dengan telapak tangannya dan kedua punggung tangannya menghadap kiblat, menurut sebagian ulama.
4. Memuji Allah dan bershalawat kepada Rasulullah
5. Membaca doa-doa
6. Tangan kembali seperti semula, tanpa mengusap wajah
[Berdoa ketika memiliki hajat yang sangat mendesak, musibah yang besar atau ketika istisqa]
Caranya:
1. Dianjurkan menghadap kiblat
2. Bersungguh-sungguh mengangkat kedua tangan ke atas dengan sangat tinggi hingga terlihat warna ketiak. Boleh juga hingga punggung tangan menghadap ke langit dan telapaknya menghadap ke bumi.
3. Memuji Allah dan bershalawat kepada Rasulullah
4. Membaca doa-doa
5. Tangan kembali seperti semula, tanpa mengusap wajah
[Berdoa setelah shalat wajib]
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata: “Apakah berdoa setelah shalat itu disyariatkan atau tidak? Jawabannya: tidak disyariatkan. Karena Allah Ta’ala berfirman:
فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ
“Jika engkau selesai shalat, berdzikirlah” (QS. An Nisa: 103). Allah berfirman ‘berdzikirlah’, bukan ‘berdoalah’. Maka setelah shalat bukanlah waktu untuk berdoa, melainkan sebelum salam” (Fatawa Ibnu Utsaimin, 15/216).
Namun jika seseorang kebetulan memang memiliki suatu hajat yang ingin ia minta kepada Allah, yang sifatnya tidak rutin namun insidental, boleh berdoa setelah shalat wajib karena termasuk doa mas'alah yang sifatnya mutlak. Maka caranya sebagai berikut:
1. Setelah selesai shalat, membaca dzikir-dzikir yang disyariatkan setelah shalat
2. Setelah itu membaca doa sebagaimana tata cara pada poin doa mas'alah
Adapun cara berdoa sebelum salam, sebagai berikut:
1. Setelah selesai membaca tasyahud, membaca doa berlindung dari empat hal:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
“Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksaan kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah Almasih Dajjal.” (HR. Bukhari-Muslim)
2. Setelah itu membaca doa-doa bebas yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, sebanyak-banyaknya. Dalam keadaan masih duduk tasyahud, dan tangan sebagaimana keadaan tangan ketika tasyahud, tidak diangkat.
3. Jika tidak hafal doa-doa dari Nabi, maka dengan doa-doa bebas asalkan dengan bahasa Arab.
4. Jika tidak bisa bahasa Arab, Syaikh Abdurrazzaq Al Abbad pernah mengatakan boleh berdoa dengan bahasa Indonesia
5. Setelah itu salam ketika imam salam.

1 komentar:

Ads Inside Post